Cimahi, (regamedianews.com) – Pagelaran budaya seni sunda yang di prakarsai oleh Padepokan Bambu Banten, dalam rangka ‘Membangkitkan Seni Budaya Sunda Nusantara’, di halaman gedung DPRD Kota Cimahi, Minggu (07/10/2018).
Turut hadir dalam pagelaran seni budaya tersebut, yakni Kepala Dinas beserta Kasie Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora), anggota DPR-RI Arif Suditomo, Ketua DPRD kota Cimahi beserta perwakilan dewan, para pupuhu seni sunda dan warga masyarakat setempat.
Baca juga Car Free Day Kabupaten Pati Gelar Seni Budaya dan Layanan Masyarakat
Anggota DPR-RI Arif Suditomo mengatakan, kegiatan ini sangat baik untuk menggairahkan minat anak muda agar mau mengenal budayanya. Upaya seperti ini harus menjadi bagian kehidupan keseharian ditengah arus globalisasi yang semakin hari semakin tidak terbendung,
“Dari itu kita harus hadir dengan budaya kita sendiri, jika kita tidak melakukan semua ini, kelak budaya kita akan terlupakan di tempat budayanya sendiri,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Padepokan Bambu Banten kota Cimahi Ki R Wirtahadmaja Kusuma mengatakan, membangkitkan budaya merupakan tema yang diusung pada kegiatan ini, tujuannya agar semua terpancing untuk bersama sama mempertahankan, menularkan kecintaan budaya dikalangan generasi muda.
“Pagelaran ini di hadiri sekitar 43 komunitas padepokan dengan menampilkan berbagai seni diantaranya pencak silat, tari jaipong, debus dan yang lainnya. Selain itu kami sekaligus menggalang dana untuk korban bencana di Palu dan Donggala. Acara ini terselenggara berkat papatungan (sokongan) dari semua komunitas padepokan yang secara sukarela mau membantu,” ungkapnya.
Sementara Lela Sari, salah satu tamu undangan yang turut hadir mengatakan, merasa bangga dan mengucapkan banyak terima kasih, kepada para seniman yang sejatinya masih mau terus melestarikan seni budaya, khususnya kesenian sunda yang sampai saat ini sudah mulai tergerus arus globalisasi.
“Saya berharap semoga dengan terselenggaranya acara ini bisa lebih memotivasi, khususnya kaum muda untuk turut menjaga budayanya sendiri. Selain pagelaran atraksi yang ditampilkan, juga digelar berbagai macam aksesoris seperti kalung, gelang, iket, baju pangsi dan masih banyak aksesoris lainnya,” ucapnya. (agil)