Sampang,- Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pilkada 2024 di Sampang, Jawa Timur, memperagakan aksi menegangkan.
Hal itu terlihat, saat ribuan personel yang dikerahkan, terjadi kericuhan dan bentrok antara massa dengan aparat keamanan.
Tidak hanya itu, simulasi yang dilaksanakan di Pelabuhan Trunojoyo Taddan tersebut, terjadi pembakaran mobil dan peledakan bom, Rabu (14/08) pagi.
Bahkan, aksi kejar-kejaran pun dilakukan mobil Patwal polisi, dengan mobil pelaku penyanderaan terhadap salah satu penyelenggara Pilkada.
Namun, berkat skill driver anggota Polri yang sangat luar biasa, pelaku penyanderaan berhasil dilumpuhkan.
Tidak kalah dramatis, simulasi Sispamkota jelang Pilkada serentak 2024, juga dilakukan di jalur laut perairan Desa Taddan, dan dipantau dari udara.
Aksi memukau Satpolairud itupun patut diacungi jempol, karena berhasil mengamankan kotak suara yang hendak disandra kawanan pemberontak.
Tidak selesai disitu, Polda Jatim juga mengerahkan Unit K-9 (anjing pelacak), dan berhasil melumpuhkan massa yang hendak membawa kabur kotak suara.
Itulah sederet aksi simulasi Sispamkota yang dilaksanakan personel kepolisian, dan disaksikan langsung Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono, melalui Kasi Humasnya Ipda Dedy Dely Rasidie mengatakan, simulasi Sispamkota ini bertujuan untuk melatih kesiapan Polri.
Khususnya Polres Sampang dibawah komando Polda Jatim, dalam menghadapi pesta demokrasi Pilkada serentak 2024.
“Yakni kesiap-siagaan petugas di lapangan yang mengamankan jalannya Pilkada pada bulan November mendatang,” ujarnya.
Dedy menjelaskan, selain melatih kesiapan petugas, juga untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, terkait pola pengamanan Polri.
“Khususnya di obyek vital yang menjadi titik kumpul massa, pada saat terjadi ketidakpuasan, seperti kantor KPU, Bawaslu atau kantor Pemerintahan,” jelasnya.
Menurut mantan penyidik Satreskrim Polres Sampang, simulasi Sispamkota tersebut penting dilakukan.
“Hal itu, sebagai upaya untuk menyiapkan seluruh komponen personel, jika situasi dan kondisi sangat dibutuhkan,” tandas Dedy.
Selain itu, imbuh Dedy, simulasi Sispamkota ini tidak lain untuk meningkatkan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan personel Polri.
“Yakni dalam rangka mengendalikan situasi yang dapat mengganggu Kamtibmas, disaat pra maupun pasca Pilkada,” pungkasnya.