Sampang, (regamedianews.com) – Pasca penangkapan yang dilakukan tim Saber Pungutan Liar (Pungli). 21 petugas retribusi Pasar Srimangunan Sampang kemarin (30/08) sempat melakukan aksi mogok kerja massal. Hal itu dibenarkan Suroso, Kepala Pasar Srimangunan Sampang.
Menurutnya, aksi mogok kerja massal petugas retribusi pasar Srimangunan Sampang dilakukan, karena alasan ada rasa takut dan cemas pasca peristiwa penangkapan yang dilakukan tim Saber Pungli terhadap petugas retribusi Pasar Srimangunan Sampang pada hari Rabu, (29/08) sekira pukul 10.00 wib.
Baca juga 30 Mobil Berbagai Merek Diduga Berdokumen Palsu Diamankan Petugas
“Pasca adanya penangkapan oleh Tim Saber Pungli, petugas langsung ketakutan untuk menjalankan fungsinya sehingga mereka mengancam mogok kerja massal,” ujarnya, Jum’at (31/08).
Suroso menegaskan, aksi mogok kerja massal tersebut atas inisiatif diri sendiri. Namun hari ini (31/08) semuanya masuk normal kembali seperti biasanya.
“Aksi mogok kerja massal yang dilakukan petugas retribusi pasar Srimangunan ini atas inisiatif dirinya sendiri, sekarang semua masuk seperti biasanya”.
Dengan aksi mogok kerja kemarin itu sangat mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi pasar, karena tidak ada penarikan parkir dan lapak pedagang.
Baca juga PPK Robatal Lepas 80 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
“Setiap harinya, selain hari Selasa dan Sabtu retribusi Pasar Srimangunan ini bisa menambahkan PAD Rp. 850.000. Tapi jika hari Selasa dan Sabtu pendapatan meningkat sebesar Rp. 1.250.000 dan semuanya melalui setor tunai,” terangnya. (adi/har)