Cimahi || Rega Media News
Plt Walikota Cimahi Ngatiyana berharap organisasi kepramukaan Kwartir Cabang Kota Cimahi tetap berjalan, meski diketahui anggaran hibah untuk kegiatan pramuka belum bisa di berikan.
Ngatiyana mengaku jika saat ini gerakan kegiatan kepramukaan di Kota Cimahi sedang terkendala. Namun menurutnya, hal ini jangan sampai menjadi halangan para pengurus untuk melakukan aktifitasnya.
“Kami ingin organisasi ini tetap terus berjalan, jangan sampai berhenti. Mudah-mudahan musibah ini menjadi cambuk bagi kita semua dan tidak terjadi lagi dimasa mendatang,” tandas Ngatiyana, usai memberikan pembinaan kepada pengurus Pramuka Kwartir Cabang Kota Cimahi, di aula area SMAN 1 Kota Cimahi. Selasa (16/2/21).
Malah ia meminta agar seluruh kepengurusan dan anggota pramuka yang ada di Kota Cimahi, untuk merapatkan barisan dan tetap melakukan akifitasnya dengan iklas, semangat dan solid.
Pihaknya juga menghimbau kepada pengurus untuk tetap bersabar, semoga anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan kepramukaan bisa cepat di berikan. Namun dia mengingatkan, jika proses bantuan hibah sekarang berbeda saat Ketua Pramuka Kwartir Cabang Cimahi masih aktif.
“Seperti kita ketahui semua, bahwa Ketua Pramuka Cimahi ini masih harus menyelesaikan masalah hukumnya. Jadi prosesnya harus mengikuti aturan ADART organisasi. Kita doakan agar permasalahannya bisa cepat selesai,” ujarnya.
Dilain pihak, Sekretaris Pramuka Kwartir Cabang Kota Cimahi, Endang Achmad mengatakan, kalau anggaran hibah pemberian dari APBD Kota Cimahi untuk kegiatan kepramukaan yang biasa mereka terima sementara ditunda, itu karena proses hukum Ketua Pramuka Kwartir Cabang Cimahi yang masih belum selesai.
Untuk cara mengatasi agar kegiatan kepramukaan tetap berjalan, katanya, mereka melaksanakannya dengan cara vitual. Jika tidak terjadi musibah seperti ini, pihaknya mengaku pemerintah selama ini selalu memberikan dukungannya dengan baik.
“Kami selama ini selalu mendapat dukungan pemerintah, hanya karena musibah ini saja. Kami biasanya mendapat dana hibah APBD sebesar Rp 450 juta per tahun. Tapi, sepertinya tahun ini turun menjadi sekitar Rp 400 juta,” bebernya. (agil)