Daerah  

Pemkab Pamekasan Rencanakan Pelebaran Jalan Arek Lancor

Caption: saat berlangsungnya rakor dan sosialisasi peningkatan jalan di area Arek Lancor Pamekasan, (dok. regamedianews).

Pamekasan,- Jalan lingkar di area monumen Arek Lancor Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan diperlebar, sebelumnya jalan kabupaten, naik status menjadi akses nasional.

Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas PUPR Pamekasan Amin Jabir, saat rapat koordinasi dan sosialisasi pelebaran Jalan Masegit, Rabu (17/01/2024) lalu.

Rakor yang dilaksanakan di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati itu, bersama PJ Bupati Pamekasan Masrukin dan sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat.

“Akses jalan nasional itu, meliputi Jalan Slamet Riyadi, Panglima Sudirman, dan Jalan Masegit,” ujar Amin.

Untuk Jalan Slamet Riyadi dan Panglima Sudirman telah memenuhi unsur minimal lebar jalan 11 meter, hanya Jalan Masegit yang membutuhkan pelebaran.

“Latar belakang pelebaran jalan ini, pertama merupakan peningkatan status jalan berdasarkan Permen PU Nomor 5 Tahun 2023,” jelasnya.

Yaitu, dari status jalan kabupaten konektor menjadi nasional primer yang harus memiliki lebar efektif minimal 11 meter.

Kedua, jelas Amin, terdapat hambatan samping yang tinggi akibat parkir apotik, bank BPRS, dan Masjid Agung Asy Syuhada’, serta aktifitas PKL di Arek Lancor.

“Ini yang melatarbelakangi, tapi kunci dari latar belakang ini poin satu,” jelasnya.

Sementara untuk parkir Masjid Asy Syuhada yang awalnya ada di depan masjid, akan dialihkan ke sisi kanan dan sisi kiri masjid.

“Dengan demikian, arus lalu lintas di depan masjid tidak lagi terhambat. Tidak hanya itu, masjid dan Arek Lancor yang menjadi simbol Pamekasan akan terlihat lebih cantik,” tambahnya.

Akibat peningkatan itu, kata Amin, ada beberapa fasilitas yang terdampak, seperti tiang PLN, lampu taman, pohon, pagar Arek Lancor.

Sementara, PJ Bupati Pamekasan Masrukin mengingatkan kepada masyarakat terdampak, yang memiliki usaha di samping kanan atau kiri masjid harus dipikirkan secara matang.

“Sebab rencananya parkir masjid ada di sisi kanan dan kiri masjid tersebut, sehingga nantinya tidak ada yang merasa dirugikan,” tandasnya.

Menurut Masrukin, peningkatan jalan ini tidaklah merubah psikologi dan sejarah dari Monumen Arek Lancor dan Masjid Agung Asy Syuhada’.

“Ini semuanya niatnya membuat nyaman semua kalangan, dan tentunya pengunjung masjid,” imbuhnya.