Sumenep, (regamedianews.com) – Cuaca di wilayah perairan Sumenep, beberapa hari terakhir ini, tidak berpihak pada nelayan. Membuat pendapatan mereka menurun, karena sulit memperoleh tangkapan ikan.
Bahkan puluhan nelayan memilih tidak melaut. Selain khawatir hasil yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya operasional, juga menghindari hal-hal tak diinginkan.
Seperti di pesisir Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, perahu-perahu yang biasanya digunakan nelayan mencari ikan tampak ditambatkan di tepi pantai. Sebagian nelayan terlihat hanya membersihkan dan memperbaiki jaring ikan sambil menunggu cuaca kembali normal.
Sementara nelayan yang tetap nekad melaut, hasilnya tak seberapa. Pantauan di lokasi, salah satu perahu nelayan yang baru saja sandar tak sedikit pun membawa hasil tangkapan. Salah seorang nelayan, Salman bersama enam orang lainnya yang melaut pulang tak membawa hasil.
“Mereka merugi karena sekali berangkat telah mengeluarkan modal sekitar Rp 200 ribu untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Itu belum termasuk biaya lainnya, seperti bekal makanan selama di tengah laut,” tuturnya, Sabtu (13/01/2018).
Apabila cuaca normal, lanjut Salman mengaku bisa menangkap ikan sebanyak 50 sampai 100 kilo sekali melaut. Jenis ikan tangkapannya pun bermacam-macam, seperti dorang, pindang, dan tongkol. Hendro berharap cuaca cepat kembali normal.
“Biasanya kalau cuaca normal, kami bisa mendapatkan tangkapan ikan hingga 100 kilo, berhubung sekarang cuaca tidak mendukung tangkapan ikan tidak begitu mendukung,” ungkapnya. (sap)