Sampang,- Kasus pembunuhan guru berinisial HTH (51 th), asal warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, di Desa Trapang, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, semakin menjadi teka-teki.
Pasalnya, meski belasan orang telah diperiksa sebagai saksi, namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan guru perempuan tersebut.
Bahkan, untuk mengungkap kasus yang menewaskan guru aktif mengajar di yayasan pendidikan islam ini, Polres Sampang meminta bantuan kepada Polda Jatim.
“Kami minta bantuan Polda Jatim, membackup kasus pembunuhan guru di Banyuates itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca, saat di konfirmasi awak media, Selasa (03/01/2023).
Eks Kapolsek Jatirejo Mojokerto mengungkapkan, sudah ada sekitar 18 sampai dengan 20 orang yang sudah dimintai keterangan sebagai saksi.
“Proses penyelidikan terhadap pelaku itu terus berjalan. Sedangkan yang memeriksa saksi-saksi dari Polsek Banyuates,” kata Sukaca, dikutip dari salah satu media.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi sudah mengarah pada identitas pelaku, namun untuk sementara pihaknya belum bisa mengungkapkan, dikarenakan bersifat privasi.
“Jika diungkapkan, khawatir akan menghambat proses penyelidikan kasus pembunuhan tersebut. Sedangkan kami (Sat Reskrim), hanya membackup saja,” tandas Sukaca.
Kendati demikian, imbuh perwira berpangkat tiga balok emas dipundak, pihaknya juga masih mengumpulkan alat pendukung, untuk memastikan pelaku pembunuhan guru asal Trenggalek tersebut.
“Pelakunya lumayan cerdas, tidak meninggalkan satupun alat atau barang bukti yang lain. Kasus ini menjadi tunggakan belum terungkap, tapi kami akan terus melakukan penyelidikan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, seorang guru berinisial HTH pertama kali ditemukan warga sekitar, pada Rabu (16/12/2022) lalu, dengan kondisi tergeletak tak bernyawa berlumuran darah, serta ditemukan luka di bagian leher dan kepala belakang.